Salah satu capaian prestasi terbaik Aldila Sutjiadi di level yunior adalah kesuksesannya menjadi Semifinalis nomor ganda putri diajang turnamen Grand Slam Australia Terbuka yunior tahun 2012.
Petenis yang mengaku gemar makan itu, sukses menjejakkan kaki ke babak empat besar salah satu turnamen tenis paling bergengsi di muka bumi ini bersama pasangan gandanya, Rutuja Bhosale dari India.
"Saat hendak berlaga di Australia Terbuka yunior tahun 2012, saya sempat kesulitan mencari pasangan ganda. Ketika itu saya janjian sama partner hanya selang beberapa hari sebelum dimulainya Ausi Open, karena susah banget nyari partner waktu itu, banyak yang sudah punya, jadi saya dapat sisa-sisa yang belum ada pasangan." ujar Aldila Sutjiadi kepada ayotenis.com, Senin (23 Maret 2020).
Aldila merendah dengan mengatakan bahwa di kejuaraan tenis bertitel "Australian Open Junior Championships" tahun 2012 itu dirinya dan pasangan gandanya mendapatkan undian drawing yang mudah, padahal di babak kuarterfinal mereka berhasil menjegal petenis Latvia, Jelena Ostapenko yang bertandem dengan Irina Maria Bara asal Rumania.
Seperti kita ketahui bersama, Jelena Ostapenko sekian waktu kemudian atau tepatnya pada tahun 2017 berhasil menjadi kampiun tunggal putri turnamen Grand Slam Prancis Terbuka atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Roland Garros. Sedangkan Irina Maria Bara juga tak kalah apik prestasinya, terakhir di Australia Terbuka tahun 2020 lalu dia berhasil memijakkan kaki ke babak utama nomor ganda putri.
"Tetapi untungnya kami mendapat draw yang lumayan baik dan bisa memanfaatkan kesempatan itu." kenang Aldila.
Menurut Aldila, perhelatan Australia Terbuka yunior 2012 merupakan salah satu turnamen Grand Slam paling berkesan baginya lantaran dirinya bisa melaju jauh hingga babak empat besar.
"Pastinya itu salah satu turnamen Grand Slam yang paling mengesankan karena bisa mencapai babak semifinal. Bisa dibilang melampaui target kami karena saat itu kami tak diunggulkan." imbuhnya.
Sementara itu secara terpisah Indriatno Sutjiadi, mengisahkan bahwa saat itu Aldila terbang ke Melbourne, Australia, kota tempat digelarnya turnamen Grand Slam Australia Terbuka yunior 2012, diantar oleh ibundanya, Herawati Sutisna Jahja dan pelatihnya, Hadiman.
"Kala itu kami tidak menyangka bila ganda Aldila dan Rutuja Bhosale bisa menggapai babak semifinal. Tentu kami bangga dan senang mereka bisa melangkah sejauh itu dan hanya kalah dengan pasangan ganda yang akhirnya tampil sebagai juara." kisah Indriatno.
Diceritakannya pula bahwa saat itu Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal yang kebetulan juga tengah berada di Melbourne mendengar di berita bila ada petenis yunior Indonesia yang berhasil mencapai babak semifinal Australia Terbuka yunior 2012. Dino Patti Djalal langsung menghubungi Dila lewat perantara panitia turnamen.
"Ketika itu Aldila dan team dijemput oleh mobil pak Dino untuk Dinner di hotel tempat Pak Dino menginap, sempat bincang-bincang dan diskusi perihal sponsor yang memang tidak mudah didapat di Indonesia." lanjut Indriatno.
Berikut adalah perjalanan Aldila Sutjiadi/Rutuja Bhosale di turnamen Grand Slam Australia Terbuka yunior 2012 yang berlangsung mulai tanggal 22 hingga 28 Januari 2012:
Putaran pertama versus Georgiana Ruhrig (Australia)/Ratnika Batra (India): 1-6, 6-4, 10-5
Putaran kedua versus Danielle Wagland (Australia)/Naiktha Bains (Australia): 5-7, 6-2, 10-5
Kuarter-final versus Jelena Ostapenko (Latvia)/Irina Maria Bara (Rumania): 5-7, 6-1, 10-7
Semifinal versus Gabrielle FaithAndrews (Amerika Serikat)/Taylor Townsend (Amerika Serikat): 3-6, 1-6
Bersambung ke bagian kedelapan klik disini
Baca juga Jadwal Turnamen dan Info Tenis Terkini lainnya
Tak ingin ketinggalan update berita tenis terkini? Follow instagram kami @ayotenis
Aldila Sutjiadi dijamu Dubes Dino Patti Djalal |