Kenalkan Tenis, PELTI Kunjungi Sekolah Dasar

Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) melakukan berbagai upaya dalam rangka mengenalkan olahraga tenis kepada masyarakat, khususnya pada anak-anak usia dini dibawah 10 tahun.


Kenalkan Tenis, PELTI Kunjungi Sekolah Dasar - Aldila Sutjiadi membimbing siswa SD bermain tenis
Berkenaan dengan hal tersebut, PP PELTI mengadopsi program International Tennis Federation (ITF),  yakni "Junior Tennis Initiative" (JTI), sebuah program yang ditujukan bagi anak-anak untuk mulai bermain tenis pertama kali dibawah usia 10 tahun, dengan memakai lapangan ukuran mini tenis. Salah satu stigma yang juga ingin di tinggalkan adalah kesan bahwa tenis itu olahraga yang mahal dan sulit. Tenis sejatinya dapat dimainkan di mana saja selama ada permukaan lantai yang rata, memulai dengan raket junior dan bola merah yang mempunyai kekerasan 25% saja dibandingkan bola tenis dewasa pada umumnya. 

"Program ini adalah salah satu usaha untuk mengenalkan olahraga tenis kepada sekolah-sekolah yang punya relasi terdekat dan sudah terbuka dengan kegiatan olahraga karena melihat pentingnya elemen lain selain akademis saja. Sehingga ketika bersosialisasi dengan kepala sekolah Penabur Primary Kelapa Gading, langsung nyambung untuk diatur waktunya." ujar Wilson Hidayat, Ketua Sub Bidang Pengembangan Komunikasi PP PELTI, dalam keterangan persnya, Selasa (26 Februari 2019). 

Sebagai langkah awal, PP PELTI menerapkan program ini di sekolah Penabur Primary International, Kelapa Gading, Jakarta. Di giat perdana tersebut, jalannya program dipandu langsung oleh Direktur Tehnik PP PELTI, Frank Van Fraayenhoven, Ketua Sub Bidang Kepelatihan PP PELTI, Peter Susanto, dengan didampingi oleh asisten pelatih, Rusman dan Lilik. Yang menarik, salah satu petenis putri andalan Indonesia, Aldila Sutjiadi, juga turut hadir dan membimbing para siswa di sekolah tersebut belajar tenis.

Wilson menambahkan, event pertama ini di saksikan langsung oleh kepala sekolah dan guru olahraga yang ikut mencoba bermain mini tenis. Selain berlatih koordinasi mata dan tangan, para siswa juga diperkenalkan cara dasar bermain tenis yang disesuaikan dengan umur berdasarkan program JTI ini.

"Antusias siswa sangat baik ya, mereka senang kita bisa datang ke sekolah ini dan mengenalkan tenis kepada mereka. Banyak siswa yang meminta untuk bermain tenis lagi. Ya semoga dengan adanya program ini kita bisa membuat anak-anak tertarik pada tenis dan mencoba berlatih tenis." kata Aldila Sutjiadi. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Wilson Hidayat, yang mengatakan bahwa para siswa yang terlibat dalam proram ini nampak terlihat antusias dan bersemangat mencoba bermain tenis.

Diakhir sesi program, beberapa siswa bertanya, apakah mereka akan bermain tenis lagi. "Om.. kapan kami bisa main tenis lagi." tanya beberapa siswa sambil memain-mainkan bola tenis yang ada digenggamannya dengan raut wajah sumringah. (ayotenis)